Khasiat Tanaman Mondokaki

Mondokaki/Ervatamia divaricata (L.) Burk.
Familia
Apocynaceae. 
Sinonim
Ervatamia coronaria Stapf. = Tabernaemontana coronaria Willd. = Tabernaemontana divaricata R.Br. = Nerium divaricatum Linn.
Nama Daerah
Jawa : mondokaki, bunga wari.
Sumatra : kembang mentega, kembang susu, bunga manila, bunga susong (Melayu).
Nusa Tenggara : bunga nyingin.
Nama Asing
Chong ban ghou ya hua (T), wax flower plant, east Indian rose-bay, ceylon jasmine (I), rosa de hielo (S), pandakaking-tsina (F).

Habitus perdu, tegak, banyak bercabang, tinggi 0,5-3 m, batang bulat berkayu, mengandung getah seperti susu. Daun tunggal, tebal seperti kulit, letak berhadapan, bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk bulat telur memanjang atau lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata,permukaan atas licin mengkilap, tulang daun menyirip, panjang 6-15 cm, lebar 2-4 cm, warnanya hijau. Tangkai bunga keluar dari ketiak daun, pendek dengan beberapa bunga. Bunga biasanya sepasang, warnanya putih dengan bagian tengah berwarna kuning, diameter 5 cm, wangi. Buahnya berupa buah kotak, bulat panjang, berbulu. Biji berdaging, berselaput, warnanya merah. Akar tunggang, bentuknya silindris, diameter 1-5 cm, warnanya kuning, permukaan luar bergabus tipis dan tidak mudah terkelupas.

Kandungan kimia, kulit batang dan akar mengandung tabernaemontanin, koronarin, koronandin, dregamin, vobasin, korin, kortin, lupeol, tann. Sifat kimiawi dan efek farmakologis, Rasa asam, sejuk. Berkhasiat membersihkan racun, menurunkan panas, menghilangkan sakit, menurunkan tekanan darah, peluruh dahak, dan obat cacing.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Luar
  • Sakit mata, radang kulit, luka : daun secukupnya dicuci bersih, dibilas dengan air matang lalu ditumbuk halus. Air perasannya dapat menyejukan bila diteteskan pada mata yang sakit atau dioleskan pada radang kulit dan luka.
  • Radang mata kronis/trachoma : cara ke 1 adalah 15 gram akar mondokaki dan 10 gram kerikan kayu secang direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya dipakai untuk mencuci mata; cara ke 2 adalah 15 gram akar mondokaki, 9 gram kayu secang (Caesalpinia sappan L.), daun saga (Abrus precatorius L.), daun sena (Cassia angustifolia Vahl.), dan daun tempuh wiyang (Emilia sonchifolia Linn.) masing-masing 15 gram, 10 gram kulit mesoyi (Massoia aromatica Becc.) dan 10 gram kulit kayu seriawan (Arcangelisia flava [L.] Merr.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc, setelah dingin disaring airnya untuk merambang mata yang sakit. Lakukan 3 kali sehari.
  • Radang payudara : 20 lembar daun mondokaki dicuci lalu ditumbuk halus, dicampur dengan 2 sendok makan air garam. Ramuan ini dipakai untuk mengurapi payudara yang sakit lalu dibebat. Lakukan 2 kali sehari.
  • Radang kulit bernanah : cara ke 1 adalah Bunga segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan sedikit minyak kelapa, aduk sampai merata lalu ditempelkan pada kulit yang meradang; cara ke 2 adalah 15 gram bunga mondokaki dan 30 gram sambiloto segar (Andrographis paniculata Nees.) dihaluskan, tambahkan minyak kelapa secukupnya, diaduk rata lalu ditempelkan pada kulit yang sakit.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Dalam
  • Sakit gigi : akar mondokaki secukupnya dicuci bersih lalu dikunyah dengan gigi yang sakit.
  • Batuk : cara ke 1 adalah 15 lembar daun mondokaki dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya lalu dibagi untuk 3 kali minum dalam sehari; cara ke 2 adalah 15 lembar daun mondokaki, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum.
  • Tekanan darah tinggi : 15 gram daun mondokaki direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya digunakan untuk menjus 100 gram seledri (Apium graveolens Linn.) jenis kecil kemudian jusnya diminum.
  • Sakit ginjal : 10-15 gram akar mondokaki, 30 gram daun sendok segar (Plantago major L.), dan 30 gram daun kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Kencing batu : 15 gram akar mondokaki, 30 gram daun kejibeling segar (Strobilanthes crispus Bl.), dan 30 gram daun kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Diare : cara ke 1 adalah 10-15 gram akar mondokaki dicuci dan dipotong tipis-tipis lalu, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum sedikit demi sedikit. cara ke 2 adalah 10-15 gram akar mondokaki dan 10 gram daun jambu biji (Psidium guazapa L.), dicuci dan diiris-iris lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Cacing kremi : 10 gram akar mondokaki dan ½ lembar daun pepaya (Carica papaya L.) dicuci dan  direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Gondok, sakit tenggorokan (Pharyngitis) : 10 gram akar mondokaki direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum.
  • Patah tulang : 15 gram akar mondokaki direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin airnya diminum.
  • Antikanker : 10 gram akar mondokaki ditambah lidah ular yang berbunga putih (Hedyotis diffusa Willd.) atau rumput mutiara (Hedyotis corymbosa [L.] Lamk.) direbus dengan 500 cc air, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Keterangan
  • Rumput lidah ular kembang putih dan rumput mutiara dapat dibeli di toko obat Tionghoa.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius atau berat tetap konsultasikan ke dokter.

Khasiat Tanaman Bunga Melati

Bunga Melati
Tanaman Bunga Melati / Jasminum sambac (L.) Ait
Familia
Oleaceae.
Sinonim
Jasminum fragrans Salisb. = J. pubescens Wall. = J. quinqueflarum Heyne. = J. undulatum Willd. = J. zambac Roxb. = Nyctanthes grandiflora Lour. = N. sambac L.
Nama Daerah
Sumatra : meulu cina, meulu cut (Aceh), merul, malar (Batak), malati (Minangkabau), bunga manuru (Melayu)
Jawa : malati (Sunda), menur, melati (Jawa) malate (Madura).
Nusa Tenggara : menuh (Bali), mundu (Bima), mayora (Timor), wilabunga loro, manjora.
Sulawesi : bunga mo putih (Gorontalo), bunga baluru, bunga maluru (Makassar), bunga elung, bunga pute (Bugis), manuru, manduru (Manado), bunga didi, manjuru.
Maluku : manyuru (Banda), bunga manuru (Halmahera), saya manuru (Ternate).
Nama Asing
Mo li hua (T), kampupot, sampatiga de china, sampagitang sunsong (F), arabian jasmine, sambac, jasmine (Inggris), jasmin d’arabie (P), yasmin (A), arabische jasmijn (B), sampagita (S), bunga melor (M).

Habitus perdu memanjat atau menggantung, tinggi 0,3-3 m. Daun tunggal berwarna hijau sampai hijau kelabu, helaian daun berbentuk jorong sampai bulat telur dengan panjang daun 5-10 cm dan lebarnya 4-6 cm, ujungnya meruncing  sedangkan pangkalnya membulat, tepi rata, tulang daun menyirip, menonjol pada permukaan bawah, permukaan daun mengkilat, letak daun berhadapan dengan tangkai pendek sekitar 5 mm. Bunga melati berwarna putih, mungil, berbau harum, merupakan bunga majemuk berbentuk anak payung menggarpu yang keluar dari ujung tangkai atau ketiak daun. Mahkota bunga berbentuk terompet, berbentuk lembaran agak mengkerut, melati dapat berbunga sepanjang tahun. Akarnya agak sukar dipatahkan, bekas patahan tidak rata, tidak berserat.

Kandungan kimia, asam format, asam asetat, asam benzoat, linalool, asam salicylat, benzyl linalool ester, methyl linalool ester, benzyl alcohol, indol, methyl anthranilate, sesquiterpene, sesquiterpenalcohol, phytol, isophytal, phytylacetat, hexenyl benzoat, methyl palmitat, methyl linolenat, genaryl linaloal, jasmon, livalylacetaat. Sifat kimiawi dan efek farmakologis, bunga dan daun : rasa pedas, manis, sejuk, berkhasiat sebagai antiradang, merangsang pengeluaran keringat, peluruh kencing, melancarkan pernapasan. Akar : rasa pedas, manis, netral, agak toksik, berkhasiat sebagai pemati rasa, menghilangkan sakit. Dan bagian yang dipakai adalah bunga, daun, dan akar.

Pemakain Luar

  • Radang mata merah : daun melati di cuci bersih, lalu  di rebus dengan air secukup nya, air nya di gunakan untuk mengompres.
  • Menghentikan produksi  ASI yang berlebihan : bunga atau daun melati dimemarkan, ditempelkan di sekitar payudara, diganti beberapa kali sehari.
  • Bengkak akibat gigitan binatang : daun atau bunga melati secukupnya dicuci bersih lalu digiling hingga halus, lalu ditrmpelkan  pada bagian yang sakit.
  • Demam, sakit kepala : Cara ke-1, 10 gram daun melati, 10 bunga melati, remas-remas kedua bahan tersebut dengan tangan, lalu  direndam dengan air secukupnya, gunakan air rendaman tersebut untuk mengompres dahi; Cara ke-2, akar melati dicuci bersih, lalu dilumarkan dan ditempelkan pada dahi; Cara ke-3, akar melati secukupnya dilumarkan lalu tambahkan arak putih dan jahe (Zingiber officinale Rose.) secukupnya, lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  • Jerawat : 20 kuntum bunga melati, 2 jari asam (Tamarindus idica L.), 3 gram belerang, dicuci lalu ditumbuk hingga halus, tambahkan 2 sendok makan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle), diremas-remas. Gosokkan pada muka yang berjerawat 2 kali sehari sebanyak yang diperlukan.
  • Luka, patah tulang, keseleo : akar melati secukupnya dicuci dan dihaluskan, tambahkan arak lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain kasa.


Kegunaan dan Resep Pemakaian Dalam
  • Susah tidur : 1-1,5 akar melati kering digiling hingga menjadi bubuk, lalu diseduh dengan air panas secukupnya, diminum hangat-hangat.
  • Radang mata merah : cara ke 1 adalah 6 gram bunga melati kering dicuci bersih, direbus dengan air secukupnya lalu disaring, air saringannya diminum. cara ke 2 adalah 6 gram bunga melati kering, 9 gram bunga krisan (Chrysanthemummorifolium Ram), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring, airnya diminum.
  • Influenza : 6 gram bunga melati kering, 5 gram jahe (Zingiber officinale Rose.), 2 batang daun bawang putih  (Allium sativum L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring, dan diminum airnya hangat-hangat.
  • Demam, diare influenza : 6 gram bunga melati kering, 10 gram teh hijau (Camellia sinensis Kuntze.), 30 gram kapulaga (Amomum cardamomum Willd.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc lalu  diminum airnya setelah disaring.
  • Cacingan (khusus cacing kremi) : 15 gram akar melati, 1 pilah daun pepaya (Carica papaya L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum  airnya selagi hangat.
  • Sesak napas ;  Cara ke-1, 15 gram bunga melati dicuci bersih, lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, diminum sehari 2 kali sebanyak 100 cc. Cara ke-2, 10 gram daun melati, direbus dengan 600 cc air hingga mendidih dan tersisa 300 cc, tambahkan sedikit garam,  lalu disaring dan diminum 2 kali sehari sebanyak 150 cc; Cara ke-3, 15 gram bunga melati, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum selagi hangat sebanyak 100 cc.

Keterangan
  • Ibu hamil dan kondisi badan lemah dilarang  meminumnya.
  • Pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Khasiat Tanaman Bunga Lili

Bunga Lili
Lili / Lilium formosanum Wall.

Familia
Liliaceae.
Nama Daerah
Bunga  lili.
Nama Asing
Pai hek (T), kerkhoflelie, kerklelie (B).


Habitus herba dengan batang yang boleh dikatakan tidak bercabang, mempunyai umbi lapis, tinggi 0,5-1,3 m. Daun tersebar, terkumpul rapat, berbentuk lanset, duduk, dengan pangkal menyempit dan ujung runcing. Bunga berbentuk corong, umumnya berwarna putih  cerah. Buah kotak memanjang. Biji pipih.

Kandungan kimia, pati, colchicine, protein, lemak. Sifat kimiawi dan efek farmakologis, dingin, manis, agak pahit. Berkhasiat sebagai obat batuk, penenang. Dan bagian yang dipakai adalah umbi lapis.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Luar
  • Herpes zooster : umbi bunga lili kering/pahap digiling, tambahkan lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya dan norit masing-masing secukupnya, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Luka luar : umbi bunga lili kering/pahap digiling, lalu ditaburkan pada luka.
  • Jerawat : umbi bunga lili kering secukupnya digiling hingga halus, tambahkan bedak beras dingin dan air secukupnya, kemudian digunakan sebagai masker, diamkan selama 30 menit hingga kering lalu dibilas dengan air hangat sampai bersih. Lakukan secara teratur.
  • Bengkak, bisul : Cara ke-1, umbi bunga lili, daun seledri segar (Apium graveolens Linn.), daun sendok segar (Plantago major L.), dan gula pasir masing-masing secukupnya, ditumbuk sampai halus lalu ditempelkan pada bisul, lakukan secara teratur. Cara ke-2, Umbi bunga lili dan garam secukupnya ditumbuk halus, lalu ditempelkan pada bisul.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Dalam
  • Lemah syaraf, susah tidur : 30 gram umbi bunga lili/pahap, 10 butir angco dan 15 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum sedangkan angco dan biji teratai dapat dimakan.
  • Kepala pusing, badan terasa lemah : 30 gram umbi bunga lili/pahap, 15 buah lengkeng (Euphoria longana Lamk.), dan 15 butir angco, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum. Buah lengkeng dan angco dapat dimakan.
  • Mencegah dan mengatasi gangguan amandel : 15 gram umbi bunga lili kering/pahap, 2 buah pisang (Musa paradisiaca Linn.) yang telah dikupas kulitnya dan gula batu secukupnya, direbus dengan air secukupnya kemudian airnya diminum dan bahan-bahan lainnya dimakan.
  • Suara serak : 30-60 gram bunga lili direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Batuk : cara ke 1 adalah 10 gram umbi bunga lili kering/pahap, 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa  200 cc, tambahkan 5 gram bubuk umbi anggrek tanah, diaduk lalu diminum selagi hangat. cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 10 gram lempuyang (Zingiber aromaticum Vahl.), 30 gram kencur (Kaempferia galanga L.), 20 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 5 butir kapulaga kencur (Amomum cardamomum Willd.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum hangat-hangat. Lakukan secara teratur 2 kali sehari, setiap pagi dan sore hari.
  • Batuk karena influenza : 10 gram pahap/umbi bunga lili, 5 gram daun menthol kering (Mentha arvensis L.) dan 7 lembar daun sirih (Piper betle L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Batuk rejan : 15 gram umbi bunga lili/pahap dan gula merah secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Radang saluran nafas : 15 gram umbi bunga lili/pahap, 30 gram daun kentut (Paederia scandens [Lour] Merr.), 15 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis lour.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat; dan cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 5 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis Lour.), dan 15 gram daun cempaka putih (Michelia alba DC.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian  airnya diminum selagi hangat.
  • Bronkhitis yang disertai pendarahan : 30 gram pahap/umbi bunga lili dan 60 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian  airnya diminum selagi hangat. dan cara ke 2 adalah 30 gram pahap kering, 10 gram umbi anggrek tanah/pai cik dan10 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis lour.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Radang paru-paru : cara ke 1 adalah 30 gram umbi bunga lili/pahap, 30 gram sambiloto segar dan 30 gram daun lidah buaya yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 air cc, disaring lalu airnya diminum. cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 40 gram ceplukan, 25 gram jamur putih kering dan gula batu secukupnya, direbus dengan 1 liter  air hingga tersisa 600  cc, disaring lalu airnya diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 200 cc; cara ke 3 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 75 gram jali yang direndam dulu hingga lembut, 25 gram jamur putih kering yang direndam dulu dan 10 gram kulit jeruk mandarin direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum serta jalinya dapat dimakan. dan cara ke 4 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 25 gram jamur putih kering yang direndam dulu hingga lembut, 1 buah pir, 1-3 buah kiam boi/sun boi dan jeruk kiatna secukupnya, direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
  • TBC : cara ke 1 adalah 60 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya diminum. cara ke 2 adalah 60 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya dipakai untuk menyeduh 9 gram bubuk umbi bunga anggrek tanah, diaduk kemudian diminum selagi hangat. cara ke 3 adalah 10 gram umbi bunga lili kering/pahap, 10 gram daun sirih, 4 butir angco dan 60 gram kaktus gepeng yang telah dikupas kulitnya, 25 gram jamur putih  kering direbus dengan air secukupnya, disaring, kemudian airnya diminum selagi hangat, sedangkan jamur dan angco dapat dimakan.
  • Sesak nafas : 30 gram umbi bunga lili/pahap, 15 gram umbi  anggrek tanah/pai cik dan 15 gram kie cie direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring airnya lalu diminum dan kie cienya dapat dimakan.
  • Sakit dada : 15-30 gram unbi bunga lili/pahap dan 20 gram lokio (Allium macrostemon), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Sakit lambung : 60 gram umbi bunga lili/pahap dan 20 gram temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Mencegah dan mengatasi gangguan step pada anak-anak : 3-9 kuntum bunga lili dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
  • Diare kronis : 60 gram pahap/umbi bunga lili dan 15 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Diare, disentri : umbi bunga lili/pahap dan patikan kebo (Euphorbia hirta L.) masing-masing secukupnya dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
  • Mengatasi sakit perut setelah melahirkan : 50 gram umbi bunga lili/pahap dan 20 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Mengatasi gangguan psikis, sulit tidur, dan depresi pada saat menopause : 30 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah itu masukkan 1 butir telur ayam, aduk sampai rata, lalu diminum. Lakukan satu kali sehari secara teratur.
  • Mengatasi gangguan fisikis dan psikis pada menopause : 10 gram umbi bunga lili/pahap, 10 gram biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), dan 15 gram kulit labu bligo kering (Benincasa hispiga Cogn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum, sedangkan pahap dan biji teratai dapat dimakan.
  • Seprutan, jerawat : 50 gram umbi bunga lili/pahap dan 75 gram jali direndam dahulu sehingga lembut, direbus dengan air secukupnya selama satu jam, tambahkan madu secukupnya lalu diminum, jalinya dapat dimakan.

Keterangan
  • Pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.


Khasiat Tanaman Bunga Krisan

Bunga Krisan
Tanaman bunga krisan/
Chrysanthemum morifolium Ram
Familia : 
Compositae (asteraceae).
Nama Daerah : 
Seruni, krisan.
Nama Asing
Chik hua (T), chrysanthemum flower (I), rosas de japon (F) (S).


Habitus herba yang tumbuh tegak, tinggi 30-200 cm, batang lunak dan berwarna hijau, tetapi bila sudah tua batang menjadi keras dan berwarna hijau kecoklatan. Daun bulat telur dengan tepi yang bergerigi, ujung runcing, tersusun secara berselang-seling. Bunga krisan tumbuh tegak pada ujung batang atau cabang, tersusun dalam tangkai yang berukuran pendek sampai panjang. Bentuk bunga krisan beraneka macam, tetapi secara umum berbentuk mangkuk, warnanya juga beraneka macam. Penampilan visual bunga krisan mirip dengan aster.

Kandungan kimia, acacetin, adenin, chlorochrynorin, choline, chrysandiol, chrysanthenone, chrysanthemine, coptiside 1, asam hidrosianida, glukosida, pyrethrum, stachydrine. Sifat kimiawi dan efek farmakologis, rasanya pahit, pedas, dingin. Berkhasiat sebagai penurun panas, antibiotik, antiradang, menurunkan tekanan darah, dan membersihkan darah. Dan bagian yang dipakai adalah daun, bunga, seluruh herba.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Luar
  • Bengkak di sudut mata : bunga krisan secukupnya direbus dengan air secukupnya, lalu hangat-hangat airnya dipakai untuk kompres pada mata.
  • Gusi bengkak : herba bunga krisan dicuci bersih lalu digiling halus, tambahkan sedikit air lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  • Radang telinga bagian tengah : bunga krisan dan daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang sudah dibuang kulitnya, masing-masing secukupnya dijus lalu airnya diteteskan sebanyak 2-3 tetes pada telinga setelah terlebih dahulu dibersihkan. Lakukan 2-3 kali sehari.
  • Jerawat dan bisul : bunga krisan kering disangrai, lalu digiling hingga menjadi bubuk, tambahkan jus oyong secukupnya (Luffa acutangula [L.] Roxb.) lalu dioleskan pada bagian yang berjerawat dan bisul.
  • Radang kelenjar payudara : bunga krisan secukupnya ditumbuk hingga halus lalu dibalurkan pada bagian yang berjerawat dan bisul.
  • Borok : 50 gram herba bunga krisan, 30 gram sambiloto (andrographis paniculata Ness.), dicuci dan direbus dengan air secukupnya, lalu hangat-hangat airnya dipakai untuk membersihkan borok.
  • Eksim : bunga krisan dan krokot (portulaca oleracea L.) masing-masing secukupnya dicuci dan sirebus dengan air secukupnya, lalu airnya dipakai untuk mencuci eksim.
  • Mengatasi gatal-gatal pada bagian buah zakar : 100-200 gram daun krisan direbus dengan air secukupnya, lalu airnya dipakai untuk mengompres/mencuci bagian yang sakit.
  • Keputihan : 10 gram bunga krisan, 10 gram sambiloto (Andrographis paniculata Ness.), 10 gram daun ketepeng china (Cassia alata Linn.), 10 gram daun beluntas (Pluchea indica L.), 10 gram daun jambu biji muda (Psidium guazapa L.) dan 1 sendok teh jinten (Cuminum cyminum L.), semua bahan dalam keadaan kering direbus dengan air secukupnya lalu airnya digunakan untuk mencuci vagina dan sebagai tambahan air untuk mandi.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Dalam
  • Radang otak : 30 gram bunga krisan, 30 gram krokot segar (Portulaca oleraceae L.), 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica L.), 40 gram daun teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) dan 10 gram bubuk cacing tanah, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, disaring lalu diminum hangat-hangat untuk 2 kali sehari, setiap kali 250 cc. Tetap konsultasikan ke dokter.
  • Sakit kepala karena panas dan influenza : 30 gram bunga krisan, 5 gram daun teh kering, (Camelia sinensis [L.] Kuntze.) 100 gram akar seledri (Apium graveolens L.), 2 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), dan 5 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu diminum.
  • Kepala pusing : 50 gram bunga krisan kering diseduh dengan air mendidih secukupnya, kemudian diminum selagi hangat seperti minum teh.
  • Influenza : 60 gram bunga krisan, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu diminum. Lakukan secara teratur.
  • Batuk akibat kongesti dan bronchitis : 15-30 gram daun dan bunga krisan kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 300 cc. Setelah dingin, disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100 cc.
  • Difteri : 50 gram akar krisan dan 1 buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dicuci bersih lalu dijus, tambahkan air masak sampai mencapai 200 cc lalu airnya diminum.
  • Radang/sakit tenggorokan : 30 gram bunga krisan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu airnya diminum.
  • Radang mata merah : Cara ke-1, 30 gram bunga krisan dan 15 gram biji boloco (Celosia argentea L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum; Cara ke-2, 30 gram bunga krisan , 30 gram jombang (Taraxacum mongolicum Hand-Mazz.), 25 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum; Cara ke-3, 9 gram bunga krisan kering dan 6 gram bunga melati kering (Jasminum sambac Ait.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu diminum sebagian dan sebagian lagi untuk mencuci mata. Cara ke-4, 20 gram bunga krisan, 25 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu diminum. Cara ke-5, bunga krisan secukupnya, 30-60 gram akar nusa indah putih (Mussaenda pubescens Ait.f.), tambahkan air secukupnya lalu ditim, kemudian airnya diminum. Lakukan secara teratur.
  • Penglihatan kurang tajam dan kurang terang : 30 gram bunga krisan, 15 kuntum bunga kenop (Gomphrena globosa L.), direbus dengan 500 cc hingga tersisa 250 cc, tambahkan madu secukupnya lalu disaring dan diminum hangat-hangat.
  •  Mengatasi mata rabun dan katarak : 30 gram bunga krisan, 100 gram wortel (Daucus carota L.) dan 15 gram kie cie direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Setelah dingin,disaring lalu airnya diminum, wortel dan kie cienya dapat dimakan.
  • Tekanan darah tingga : Cara ke-1, 30 gram bunga krisan dan 5 butir angco direbus dengan  400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum, angconya dapat dimakan. Cara ke-2, 15 gram bunga krisan, 30 gram calincing (Oxalis corniculata I.), direbus dengan  500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum. Cara ke-3, 10 gram bunga krisan kering dan 15 gram daun tapak dara (Catharanthus roseus L.) direbus dengan  400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum.
  • Pembengkakkan kelenjar limfa : 30 gram akar krisan dan 30 gram rumput laut che chai (Porphyra tenera) direbus dengan  500 cc air hingga tersisa 250 cc lalu airnya diminum dan rumput lautnya dapat dimakan.
  • Radang tulang belakang : 2 kuntum bunga krisan, 60 gram kangkung (Ipomoea aqualitica Forsk.), 60 gram bayam (Amaranthus hybridus L.), 1 buah umbi kentang (Solanum tuberosum L.), dicuci dan diparut atau ditumbuk halus. Tambahkan 3 sendok makan madu murni, diaduk rata dan disaring lalu diminum 3 kali sehari sebanyak 3 sendok makan.
  • Ayan : 15 gram daun krisan putih, 20 gram daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.), 15 gram daun sembung manis (Blumea balsamifera DC.), 10 gram daun menthol/mint (Mentha arvensis L.), 15 gram daun jinten (Coleus amboinicus Lour.), 2 jari kulit kina (Chinchona sp.), dan 50 gram gula aren (Arenga pinnata Merr.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 450 cc. Setelah dingin, disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 150 cc.
  • Anak-anak selalu menangis pada malam hari : 2 kuntum bunga krisan dan 6 kuntum bunga kenop (Gomphrena globosa L.) direbus dengan 200 cc air hingga tersisa 100 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Keputihan : Cara ke-1, 15 gram akar krisan dan 10 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum. Lakukan secara teratur. Cara ke-2, 10 gram bunga krisan, 20 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.), 15 gram daun pacar cina (Aglaia odorata Lour.), 15 gram daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 15 gram brotowali (Tinospora crispa L.), direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 600 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 200 cc.
  • Mengatasi bengkak dan gatal pada vagina : 60 gram seluruh herba krisan dan 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari.
  • Hernia : 30 gram akar krisan, 1 butir biji mangga kering ukuran besar (Mangifera indica L.), 15 gram biji jeruk (Citrus sp.), 5 biji kapulaga (Amomum cardamomum Willd) dan 5 gram adas (Foeniculum vulgare Mill.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur.
  • Kencing mengandung darah : 30 gram krisan, 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.]  Beauv.) dan 15 gram umbi anggrek tanah atau Pai cik, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu diminum airnya.
  • Kencing nanah : 20 gram bunga krisan putih, 30 gram sambiloto (Andrographis panucilata Nees.), 30 gram daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus Bl.), 20 gram daun jinten (Coleus amboinicus Lour.), 10 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.), 20 gram daun keji beling (Strobilanthes crispus Bl.), dan 30 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 600 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk tiga kali sehari. Setiap kali 200 cc. 
       
Keterangan
  • Pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.

Khasiat Tanaman Kenanga

Kenanga
Kenanga / Canangium odoratum (Lamk.) Hook & Thomas
Familia : Annonaceae
Sinonim : Cananga fruticosum Graib. = Canangium odoratum Bail.V.fruticosum Corner.
Nama Daerah
Sumatra : Kenanga, selanga, tenanga (Aceh), nurai (Batak), ngana-ngana (Nias), inaga, kananga (Minangkabau).
Jawa : kananga (Sunda, Jawa, Madura), kananga wangsa (Jawa).
Nusa Tenggara : sandat, sandat kananga, sandat wangsa (Bali), sandat (Sasak), kananga (Bima), bunga kacik (Roti).
Sulawesi : lalingiran, raringidan, amok, wonggulita, pum-pum, luit (Minahasa), kananga (Makasar, Bugis).
Maluku : kenanga wangi (Ambon), lomulilano, kumbang (Buru).
Nama Asing : Siang sui su (T)

Habitus pohon tahunan, batangnya besar dengan diameter 0,1-0,7 m, pada waktu mudanya mudah patah, tinggi dapat mencapai 5-20 m. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur atau memanjang dengan ujung dan pangkal runcing, pangkal membulat atau bentuk jantung, panjangnya 10-23 cm dan lebarnya 4,5-14 cm. Bunga majemuk dalam karangan bunga yang berbentuk payung, pendek, menggantung, duduk di ketiak. Bunga mempunyai enam lembar daun mahkota yang berbentuk lanset, pada waktu masih muda berwarna hijau dan ketika sudah tua berubah menjadi kuning. Bunga kenanga mempunyai bau yang harum dan khas. Buah 7-15, perkembangannya tidak sama, bulat telur terbalik dan berwarna hijau.

Kandungan kimia, benzyl benzoat, cadinene, cineol, eugenol, farnesol, geraniol, isosafrole, safrole, limonen, linalool, ester, methyl salicylate, pinene. Sifat kimiawi dan efek farmakologis, meredakan batuk, menghilangkan radang. Dan bagian yang dipakai, kulit batang dan bunga

Kegunaan dan Resep Pemakaian Luar
  • Demam nifas : 5 kuntum bunga kenanga, 5 kuntum bunga turi merah (Sesbania grandiflora L.), rimpang kunyit (Curcuma longa L.), kencur (Kaempferia galanga L.), temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) masing-masing 10 gram, dan 25 gram asam (Tamarindus indica Linn.), semuanya ditumbuk halus, tambahkan sedikit garam dan air bersih, lalu digosokan pada bagian punggung atau tapal pada perut. Lakukan dua kali sehari.
  • Encok (Rematik) : 12 kuntum bunga kenanga yang belum mekar, 30 gram daun srikaya (Annona squamosa L.), 20 gram daun ketapang (Terminalia catappa Linn.), 20 gram jahe (Zingiber officinale  Rosch.), 10 butir merica (Piper nigrum L.), dicuci dan ditumbuk halus, lalu tambahkan air dan kapur sirih sedikit, diaduk lalu digosokkan pada bagian badan yang sakit. Lakukan dua kali sehari.
  • Kudis : 50 gram bunga kenang dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan 20 cc minyak goreng, dipanaskan sebentar, setelah dingin minyaknya dioleskan pada bagian kulit yang sakit.
  • Digigit serangga : 2 kuntum bunga kenanga, 1 kuntum bunga mawar (Rosa chinensis Jacq.), 10 kuntum bunga melati (Jasminum sambac Ait.), diremas dengan 1 sendok teh minyak kelapa (Cocos nucifera L.), kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Dalam
  • Sakit kepala : 15 gram bunga kenanga dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosch.) diiris-iris, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Mengatasi perasaan gelisah : 15 gram bunga kenanga dan 30 gram kim cim direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum sedangkan kim cimnya dimakan.
  • Malaria, asma : 3 kuntum bunga kenanga  yang kering diseduh dengan 200 cc air mendidih lalu tutup rapat, setelah agak dingin disaring lalu diminum. Lakukan secara teratur.
  • Sesak napas : 15-30 gram bunga kenanga direbus dengan 200 cc air hingga tersisa 100 cc, tambahkan 1,5 sendok teh gula pasir, disaring lalu diminum lakukan dua kali sehari. atau 15 gram bunga kenanga dan 15 gram kulit semangka kering (Citrulus vulgaris L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Radang saluran nafas : 10-15 gram bunga kenanga dan 10 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium sp.) direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, disaring lalu diminum selagi hangat. Lakukan dua kali sehari.
  • Batuk : 15 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis Lour.), dan 10 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium sp.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur.
  • Mencegah dan mengatasi hepatitis : 30 gram bunga kenanga, 20 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), dan 15 gram bangle (Zingiber purpureum Roxb.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Mencegah dan mengatasi bau badan : 15 gram bunga kenanga dan gula batu secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur.
  • Keputihan : 30 gram bunga kenanga dan 30 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur 2-3 kali sehari.
  • Radang saluran kencing : 20 gram bunga kenanga, 30 gram daun kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.), 30 gram sambiloto segar (Andrographis paniculata Ness.) dan 30 gram daun sendok segar (Plantago major L.), dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya diminum untuk dua kali sehari. Lakukan secara teratur.

Keterangan
  • Umbi bunga lili dapat dibeli di toko obat Tionghoa, kimcim dapat dibeli di supermarket.
  • Pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.


Khasiat Tanaman Kemuning

Kemuning
Kemuning / Murraya paniculata [L.] Jack.
Familia : Rutaceae.
Sinonim : Murraya banati Elm. = M. exotica L. = M. exotica var. sumatrana Koord. Et Val. = M. glenieli Thw. = M. odorata Blanco. =  M. sumatrana Roxb. = Chalcas paniculata L. = C. camuneng Burm. F. = C. intermedia Roem. = Connarus foetens Blanco. = C. santaloides Blanco.
Nama Daerah
Sumatra : kamunieng (Minangkabau).
Jawa : jenar, kamuning (Sunda), kemuning, kumuning (Jawa), kamoneng (Madura), tajuman.
Nusa Tenggara : kajeni, kemuning, kemoning (Bali), kamuni (Bima), kamuning, kahabar, karizi (Sumba).
Sulawesi : kamuning (Makasar), kemuning (Manado), kayu gading, kamuni, kai garing, waring, garing, kayu charing (Sulawesi Utara), dinggota, kayu pondo, kamoni (Gorontalo), palopo (Bugis).
Maluku : kamoni (Ambon), kamone (Buru), fanasa.
Nama Asing
Jiu li xiang (T), kamuning (F), kemunting (M)

Tumbuhan yang masuk suku jeruk-jerukan ini merupakan perdu atau pohon kecil dengan percabangan sangat banyak . Tinggi 3-8 m, batangnya keras, beralur, tidak berduri. Variasi morfologi tumbuhan ini besar sekali. Daun tanaman kemuning merupakan daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun 3-9 yang tumbuh berseling. Helaian anak daun bertangkai, bentuk bulat telur sungsang atau jorong, ujung dan pangkal daun 3-4 mm. Bunga majemuk berbentuk tandan dengan jumlah 1-8 bunga, berwarna putih, wangi, keluar dari ketiak daun atau ujung batang. Buah buni, berdaging, berbentuk bulat telur memanjang, panjang buah 8-12 mm, berwarna hijau ketika masih muda dan berubah menjadi merah mengkilat setelat tua, berbiji 2.

Kandungan kimia, daun mengandung methyl anthranilat, beta caryophyllen, geraniol, careen-3, eugenol, citronellol, methyl salicylate, s-quaiazulena, osthol, peniculatin, coumurrayin, bisabolene, cadinene. Kulit mengandung mexotionin, 5-7-ddimenthoxy-8-(2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin. Bunga mengandung scopoletin. Buah mengandung semi-alfa-carotenon. Sifat kimiawi dan efek earmakologis, rasa pedas, pahit, hangat, berkhasiat mematikan rasa (anesthesia), penenang (sedative), antiradang (antiinflamasi), menghilangkan bengkak (antiswelling), antirematik, melancarkan peredaran darah, antitiroida. Dan bahan yang dipakai adalah akar, batang, dan daun.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Luar
  • Eksim : daun dan batang kemuning direbus dengan air secukupnya lalu disaring, airnya dipakai untuk mencuci bagian yang sakit.
  • Luka, bisul, eksim, gatal-gatal : akar tanaman kemuning secukupnya direndam dalam arak (hingga semuanya terendam) selama 1 bulan, lalu rendaman tersebut dioleskan pada bagian yang sakit.
  • Kulit terasa kasar (menghaluskan kulit) : 50 gram daun kemuning, 50 gram temu giring (Curcuma heyneana Val.), 25 gram kulit jeruk purut (Citrus hystrix DC.), 150 gram beras ketan (Oryza sativa L.) yang sudah direndam hingga lunak. Semua bahan ditumbuk halus dan dikeringkan, tambahkan 1 sendok teh garam, lalu ditumbuk lagi hingga menjadi bubuk dan diayak. Ambil 1-2 sendok makan bahan tersebut dan tambahkan sedikit air, lalu oleskan pada kulit. Lakukan 1 kali sehari.
  • Keseleo, memar terpukul : daun kemuning direbus dengan sedikit air lalu dalam keadaan masih hangat, daun  tersebut ditempelkan pada bagian kulit yang sakit.
  • Sakit gigi : minyak dari kulit batang kemuning dibakar, lalu oleskan ke dalam gigi yang berlubang, segera hubungi dokter untuk ditambal.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Dalam
  • Bisul : 30 gram akar kering kemuning dicuci bersih, lalu dipotong-potong, 30 gram daun cocor bebek (Kalanhoe pinnata) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring airnya diminum.
  • Keseleo, terantuk : 30 gram akar kemuning, 30 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour.] Merr.), keduanya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya setelah disaring.
  • Rematik, memar terpukul : 15-30 gram akar kemuning dan 15 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dicuci bersih, lalu rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Rematik menahun : 15-30 gram akar kering tanaman kemuning, 15 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), 10 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) semuanya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring airnya diminum.
  • Batu ginjal, batu kandung kemih : daun kemuning segar ditambahkan 150 cc air lalu dijus, disaring dan diminum.
  • Infeksi saluran kemih : 30 gram daun kemuning, 15 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.), dan 20 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dicuci bersih, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring dan diminum airnya untuk 3 kali sehari setiap kali 100 cc.
  • Haid tidak teratur : 20 gram daun kemuning, 20 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour.] Merr.), 15 gram rumput laut teki (Cyperus rotendus L.) dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya untuk 2 kali sehari, setiap kali 100 cc.
  • Keputihan : 30 gram daun kemuning dan 50 gram daun lidah buaya yang telah dikupas kulitnya, tambahkan gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya, direbus dengan 600 cc hingga tersisa 300 cc lalu disaring dan diminum airnya untuk 3 kali sehari, setiap kali 100 cc.
  • Sakit pinggang : 30 gram akar tanaman kemuning, 10 gram jahe mera,h (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum airnya.
  • Radang buah zakar : 30-40 gram akar segar kemuning, 20 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) telur bebek yang telah direbus, buang kulitnya lalu rebus semuanya dalam 600 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian disaring dan diminum airnya sedangkan telurnya dimakan ;
  • Tukak lambung : 15 gram daun kemuning, 80 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, 5 gram jahe kering (Zingiber officinale Rosc.), direbus dalam 400 cc air hingga tersisa 200 cc, diminum airnya setelah disaring.
  • Radang otak : 30-60 gram daun kemuning direbus dengan 600 cc hingga tersisa 300 cc, airnya diminum selagi hangat setelah disaring. Tetap konsultasikan ke dokter.
  • Kelebihan berat badan/gemuk (obesitas) : Cara ke-1, 10 gram daun kemuning, 15 gram bangle (Zingiber purpureum Roxb.), 10 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), 1 jari kulit pulai (Alstonia scholaris R. Br.),  semua bahan dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 1 liter air bersih sampai mendidih, disaring dan ditambahkan perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia), diminum 2 kali sehari sebanyak 200 cc. Cara ke-2, 30 gram dau kemuning, 30 gram daun mengkudu (Morinda citrifolia L.), 30 gram temu giring (Curcuma heyneana Val.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

Keterangan
  • Pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

Khasiat Tanaman Kembang Sungsang

Kembang Sungsang
Kembang Sungsang/Gloriosa superba L.
Familia : Liliaceae.
Sinonim : Methonica superba Lamk.
Nama Daerah
Jawa : kembang  jongrang, kembang kuku macan (Jakarta), katongkat, kembang sungsang (Sunda), dongkel sungsang, mondalika, pancing tawa, pancing tawa (Jawa), mandhalika (Madura).
Nusa Tenggara : Mandalika (Bali).
Nama Asing
Cia lan, huan pai he  (T), superbe de Malabar (P), superb lily, klimlelei (I), akar songsang (M).

Habitus terna yang berumur panjang , memanjat, tingginya mencapai 2,5 cm, bercabang melebar. Batangnya lunak, memanjat dengan sulur yang terdapat di ujung daun. Daun tunggal, berbentuk lanset, ujung runcing, pangkal memeluk batang , tepi rata, panjang 8-25 cm, lebar 1-4 cm, warnanya hijau. Bunga kuncup bentuknya bulat memanjang, bertangkai panjang, ujungnya runcing menghadap ke bawah, bila mekar bunganya akan membalik keatas, mahkota bunga berjumlah 6 yang bentuknya keriting, bagian atas warnanya merah, pangkalnya berwarna kuning kehijauan. Warna bunganya lama kelamaan akan merah keseluruhan dan tidak cepat layu. Buah panjangnya 4-5 cm biji banyak, warnanya merah orange. Akarnya mempunyai rimpang yang horizontal dan besar.

Kegunaan dan Resep Pemakain Luar
  • Ekzema : 15-20 gram rimpang kembang sungsang, 15 gram umbi bidara upas (Merremia mammosa [Lour.] Hall.f,), dicuci lalu diparut, diremas dengan 2 sendok makan minyak jarak (Jatropha curcas), dipakai untuk menggosok dan mengurapi kulit yang terkena ekzema, lalu dibalut ; ganti 2 kali sehari. Atau 20 gram rimpang kembang sungsang dicuci bersih lalu ditumbuk, tambahkan 2 sendok makan minyak kelapa (Cocos nucifera L.) kemudian dipanaskan, setelah agak dingin minyaknya dioleskan pada bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
  • Ekzema, kurap, kudis dan gatal-gatal : rimpang secukupnya dicuci lalu diparut, dipakai untuk menggosok dan mengurapi kulit yang sakit.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Dalam
  • Sakit pada persendian : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) masing-masing 10 gram, dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Rematik : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 35 gram sambiloto  (Andrographis paniculata Nees.), dan 30 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), dan 75 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dibuang kulitnnya, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Radang rematik persendian : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 35 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), dan 30 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour] Merr.),  direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Kram, panas tinggi : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 60 gram kaktus gepeng,  direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Keterangan
  • Karena rimpangnya beracun, merebusnya harus agak lama dengan api kecil.
  • Pengobatan dilakukan secara teratur dan untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Khasiat Tanaman Kembang Sepatu Sungsang

Kembang Sepatu Sungsang
Tanaman Kembang Sepatu Sungsang/
Hibiscus schizopetalus [Mast.] Hook.f.
Familia
Malvaceae.
Nama Daerah
Kembang sepatu, kembang wora-wari, kembang enting-enting, kembang lampu.
Nama Asing
Tiau ten hua (T).

Habitus perdu, tegak, tinggi 2-4 m, cabang bagian atas umumnya menggantung. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur, tepi bergerigi, ujung dan pangkal runcing, panjang 2-12 cm, lebar  1-7,5 cm, tumbuh berjejal di ujung ranting. Bunga berdiri sendiri, keluar dari ketiak daun, letaknya tergantung kebawah dengan tangkai yang panjangnya 8-16 cm. Mahkota bunga melekuk ke atas, mempunyai bentuk yang khas, yaitu bercangap menyirip rangkap dengan taju sempit, beresan compang camping, warnanya merah cerah dengan pangkal lebih tua. Tabung benang sari lemas, panjanya 8-9 cm. Bakal buah beruang lima. Kembang sepatu yang satu ini tidak termasuk Hibicus rosa-sinensis karena berbagai macam perbedaan bentuk bunga dan daunnya.

Sifat kimiawi dan efek farmakologis, menghilangkan pembengkakan, antiradang, mengeluarkan nanah, dan menumbuhkan sel-sel baru. Dan bagian yang dipakai adalah daun untuk pemakaian segar.

Kegunaan dan Resep Pemakain Luar
  • Bisul, abses : daun secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur, lalu letakkan diatas bisul atau abses.
  • Bisul : daun kembang sepatu sungsang dicuci bersih dan digiling halus, tambahkan kaktus gepeng yang telah dikupas (Opuntia dilenii [Ker-gawl.] Haw) dilumatkan lalu ditempelkan pada bisul.
  • Radang kulit bernanah : bunga dan daun kembang sepatu sungsang yang telah dicuci bersih, bubuk sambiloto kering  (Andrographis paniculata Nees.) dan daging lidah buaya (Aloe vera L.), dicampur dan dihaluskan, lalu dioleskan pada kulit yang sakit. Lakukan secara teratur.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Dalam
  • Radang ginjal : 30-60 gram daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrical L.) dan 60 gram kulit semangka, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc. setelah dingin disaring lalu diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 250 cc, lakukan secara teratur.
  • Rematik arthritis, radang persendian : 30-60 gram daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 30 gram kembang pukul empat segar (Mirabilis jalapa L.), 70 gram lidah buaya (Aloe vera L.), 20 gram temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.), dan 15 gram jahe merah Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan gula merah secukupnya, lalu diminum selagi hangat.
  • Menghilangkan pembengkakkan dan peradangan : 30-60 gram daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 40 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 30 gram krokot segar (Portulaca oleraceae L.) dan 60 gram herba kembang pukul empat (Mirabilis jalapa L.), dicuci bersih dan direbus dengan 1000 cc air hingga tersisa 500 cc, disaring lalu diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 250 cc.
  • Abses : 30-60 gram daun dan bunga kembang sepatu sungsang, 30 gram krokot segar (Portulaca oleraceae L.) dan 60 gram jail (Coix lacryma-jobi L.) yang telah direndam terlebih dahulu, direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, hangat-hangat airnya diminum dan jahenya dapat dimakan.
  • Radang kulit : 60 gram daun dan bunga kembang sepatu sungsang dicuci bersih dan direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, lalu airnya dimasukkan ke dalam 200 cc  jus wortel (Daucus carota L.). Dimasak hingga mendidih. Setelah hangat, diminum. Lakukan secara teratur.

Keterangan
  • Pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.


Khasiat Tanaman Kembang Sepatu

Kembang Sepatu
Kembang Sepatu/Hibiscus rosa sinensis L.
Familia : Malvaceae.
Nama Daerah
Sumatra : bungong raya (Aceh), bunga-bunga (Batak), soma-soma (Nias),  bakeyun (Mentawai), bunga raya (Melayu).
Jawa : kembang sepatu, uribang (Jakarta), kembang wera (Sunda), wora wori (Jawa), bunga rebhang (Madura), mandhaleka.
Nusa Tenggara : pucuk, waribang (Bali), bunga capatu (Timor).
Sulawesi : amburaga (Talaud), embuhanga , hembuangeng (Sangir), wuhanga, buhanga, kuyanga, palangan, kuranga (Sulawesi Utara), ulango (Gorontalo), bunga bisu, bunga capatu (Makasar), bunga bisu (Bugis).
Maluku : fua-fua (Seram Barat), huahualo (Seram Selatan), ubo-ubo (Halmahera Utara).
Papua : dioh, gerasa, kando.
Nama Asing
Fu sang (T), antolangan, gomamela, gumamela, tapolang (F), rose de chine (P), chinesische rose(J), hibiscus, chinarose, shoe flower (I), bunga raya (M).

Tumbuhan kembang sepatu merupakan perdu yang tumbuh tegak dengan banyak percabangan. Tinggi 1-4 m, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan. Daun tunggal, berbentuk bulat telur dengan tepi bergerigi kasar dan tulang daun menjari, ujung meruncing, panjang daun 3,5-9,5 cm dan lebar 2-6 cm dengan daun penumpu berbentuk garis. Daun mempunyai tangkai dengan panjang tangkainya 1-3,7 cm. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, sedikit menggantung, dengan tangkai bunga beruas, warna bunga ada yang merah, dadu, orange, kuning, putih, dan sebagainya.

Kandungan kimia, daun mengandung taraxeryl acent, bunga mengandung cynidin diglucosid, hibisetin, zat pahit, dan lender. Sifat kimiawi dan efek farmakologis, rasa manis, netral, berkhasiat sebagai antiradang, antiviral, peluruh kemih, menormalkan siklus haid, peluruh dahak. Dan bagian yang dipakai adalah daun, bunga, pemakaian segar atau kering.

Kegunaan dan Resep Pemakain Luar

  • Gondongan : daun atau bunga kembang sepatu, tumbuhan waru landak (Hibicus mutabilis L.) secukupnya, keduanya haluskan, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Radang selaput lender hidung : mandi uap dengan daun dan bunga kembang sepatu yang diiris halus-halus.
  • Bisul, borok : bunga kembang sepatu, bunga tanaman pacar air secukupnya (impatiens balsamina Linn.), giling keduanya hingga halus, tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L.) dan norit secukupnya, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Bisul di kepala anak : bunga kembang sepatu secukupnya dihaluskan, lalu tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L.), tempelksn csmpursn tersebut pada kepala anak.

Kegunaan dan Resep Pemakain Dalam
  • Sariawan : 30 gram daun kembang sepatu diseduh dengan air mendidih selama 15 menit, lalu disaring dan airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari.
  • Gondongan : 30 gram daun atau bunga segar kembang sepatu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Mimisan : 30 kumtum bunga kembang sepatu kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring dan airnya diminum.
  • Batuk rejan, radang saluran napas : 2 kumtum bunga kembang sepatu dicuci lalu digiling hingga halus, tambahkan 100 cc air masak dan sedikit garam, diperas, disaring lalu diminum 2 kali sehari sebanyak dosis di atas.
  • Batuk lendir dan darah : 2 kumtum bunga kembang sepatu diremas dengan 400 cc air, biarkan tertutup semalaman, saring keesokan harinya, tambahkan madu secukupnya sebelum diminum pagi hari sebelum makan.
  • Tuberkulosa (TBC) : 3 kuntum bunga tanaman kembang sepatu, 30 gram Krokot (portulaca Oleracea L.) dicuci bersih lalu digiling hingga halus, tambahkan 100 cc air masak dan 1 sendok makan madu lalu  disaring, diminum untuk sekali minum. Lakukan 3 kali sehari.
  • Air kemih mengandung nanah ; 6 kuntum bunga kembang sepatu dan 15 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu tambahkan madu secukupnya , bagi larutan tersebut  menjadi 3 dosis dan diminum . Lakukan 3 kali sehari.
  • Melancarkan haid tidak teratur : 3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci, lalu digiling hingga halus, tambahkan 150 cc air masak dan cuka beras putih secukupnya, disaring lalu diminum sebanyak 100 cc. Lakukan 2-3 kali sehari.
  • Infeksi saluran kemih ; 15 gram akar kembang sepatu, 25 gram meniran (phyllanthus urinaria  L.), 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  • Keputihan : 15 gram bunga tanaman kembang sepatu, 15 gram jengger ayam (Celosia cristata L.), 30 gram kulit delima segar (Punica granatum L.) atau 15 gram yang kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
  • Radang selaput ikat mata : 30 gram kembang sepatu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum. Atau 15 gram daun kembang sepatu direbur dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  • Radang usus : 25 gram kembang sepatu, 50 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), keduanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
  • Demam karena malaria : 50 gram daun kembang sepatu, ½ lembar daun papaya (Carica Papaya L.), 10 gram garam inggris (Sulfas magnesicus), direbus dengan 0,5 liter air, setelah mendidih, angkat dan diminum hangat-hangat.

Keterangan
  • Wanita hamil dilarang minum rebusan tanaman obat ini.
  • Pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Khasiat Tanaman Bunga Pukul Empat

Bunga Pukul Empat
Kembang Pukul Empat/Mirabilis jalapa L.
Familia : Nyctaginaceae.
Sinonim : Jalapa congesta Moench. = Nyctago hortensis Bot.
Nama Daerah
Sumatra : kembang pagi sore, kembang pukul empat, bunga waktu sore, bunga waktu kecil (Melayu)
Jawa : kederat, segerat, tegerat (Jawa)
Nusa Tenggara : noja (Bali), bungga ledonosok (Roti), loro laka (Timor), koderat.
Sulawesi : pukul ampa, turaga, bodoko sina (Minahasa), bunga tete apa, bunga-bunga paranggi (Makasar), bunga-bunga perengki (Bugis)
Maluku : kupa oras (Ambon), cako rana (Ternate)
Nama Asing
Zi mo li (T), a las cuatro, gilala (F), marvel of Peru, four o'clock plant (I), belle de nuit, jalapenwunderblume (B), a las cuatro, maravilla, oracion, suspiros (S).

Tumbuhan tegak, tinggi 20-80 cm. Termasuk suku kampah-kampahan, berbatang basah, daunnya berbentuk jantung, warna hijau tua, panjang daun 2-11 cm dan lebarnya 8 mm - 7 cm. Pangkal daun membulat, ujung meruncing, tepi daun rata, letak berhadapan, dan memiliki tangkai daun dengan panjang 6 mm - 6 cm. Bunga dari tumbuhan ini berbentuk terompet, dengan warna bermacam-macam, seperti merah, putih, jingga, kuning atau kombinasi. Bunga mekar di sore hari dan kuncup kemabli pagi hari menjelang fajar. Buah keras, warna hitam, berbentuk telur dapat dibuat bedak. Kulit umbinya berwarna coklat kehitaman, berbentuk bulat memanjang, isi umbi berwarna putih, panjang 7-9mcm sedangkan diameternya 2-5 cm.

Kandungan kimia, akar mengandung betaxanthins. Buah mengandung zat tepung, lemak (4,3%), zat asam lemak (24,4%), dan zat asam minyak (46,9%). Sifat kimiawi dan efek farmakologis, tidak berbau, manis, rasa netral, sejuk. Berkhasiat sebagai antiradang, peluruh air seni, memperlancar sirkulasi darah, dan menghilangkan hambatan aliran darah. Dan bagian yang dipakai adalah akar, daun, dan buah dapat dipakai untuk pemakaian luar.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Luar
  • Bisul : Cara ke-1, Daun kembang pukul empat secukupnya dilayukan di atas api lalu ditempelkan pada bisul yang sebelumnya telah diolesi minyak kemiri (Aleurites moluccana Wild.), daun bersifat maturatif (mempercepat pematangan bisul). Cara ke-2, Daun kembang pukul empat secukupnya dihaluskan, tambhakan sedikit air garam, lalu ditempelkan pada bisul dan sekelilingnya dan balut dengan kain kasa. Cara ke-3, Akar segar kembang pukul empat secukupnya dibuang kulitnya lalu dihaluskan, tambahkan gula aren (Arenga pinnata Merr,) secukupnya, lalu ditempelkan pada bisul. Lakukan dua kali sehari.
  • Jerawat : buah kembang pukul empat secukupnya dibuat zat tepung, lalu tambahkan air secukupnya dan dioleskan pada muka yang berjerawat.
  • Koreng, luka terpukul, eksim : tumbuhan kembang pukul empat segar secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada tempat yang sakit atau tumbuhan kembang pukul empat tersebut direbus dengan air secukupnya, lalu airnya digunakan untuk mencuci bagian tubuh yang sakit.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Dalam
  • Radang sendi akut : 60 gram akar kembang pukul empat segar secukupnya direbus dengan air secukupnya, lalu air rebusannya diminum atau 30 gram bunga warna putih dar kembang pukul empat direbus dengan air secukupnya, lalu airnya diminum. Bila badan panas tambahkan tahu, tapi bila badan dingin tambahkan kikil sapi saat merebusnya lalu dimakan.
  • Kanker : 60 gram umbi kembang pukul empat, 30 gram rumput mutiara (Hadyotis corymbosa [L.] Lamk.), direbus dengan air secukupnya selama 3 jam dengan api kecil dalam mangkuk tanah atau keramik, lalu airnya diminum setelah disaring (tetap konsultasi ke dokter)
  • Tukak lambung : 15-30 gram akar segar kembang pukul empat, 1 ons daging sapi, 60 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, dikukus atau ditim hingga daging matang, airnya diminum sedangkan daging sapi dan daun lidah buayanya dimakan.
  • Keputihan : 30 gram akar kembang pukul empat, 30 gram kulit delima kering (Punica granatum L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. lau airnya disaring dan diminum. cara ke dua 50 gram kembang pukul empat, 90 gram lidah buaya (Aloe vera L.), 100 gram daun kucai (Allium odorum L.), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu diminum airnya 2x sehari setelah disaring.
  • Amandel, radang tenggorokan : akar kembang pukul empat secukupnya dibersihkan dan dijus, lalu airnya diminum.
  • Difteri : 15 gram akar kembang pukul empat kering dan 30 gram yang segar dan 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) segar, direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Batuk darah : 30 gram bunga putih kembang pukul empat, dijus lalu disaring, tambahkan madu secukupnya dan diminum.
  • Pembekuan darah : 15 gram akar kembang pukul empat, 15 gram temu hitam (curcuma aeruginosa Roxb.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya setelah disaring.
  • Batu ginjal, batu empedu, kencing manis : 15 gram kembang pukul empat kering atau 30 gram yang segar dan 30 gram kejibeling (Strabilanthes Crispus Bl.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya setelah disaring.
  • Infeksi saluran kencing : 15-30 gram akar kembang pukul empat segar dan 30 gram tumbuhan meniran (Phyllanthus urinaria Linn.) segar, dicuci dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Radang kelenjar prostat : 30 gram kembang pukul empat, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 70 gram putih buah semangka (Citrullus vulgaris L.), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  • Disentri : 30-60 gram akar kembang pukul empat segar dan 30 gram tumbuhan patikan kebo segar (Euphorbia hirta L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.

Keterangan
  • Wanita hamil dilarang memakainya. Untuk merebus jangan gunakan bahan atau alat-alat dari besi (panci, sendok, dan lain-lain)
  • Pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Khasiat Tanaman Kembang Merak

Kembang Merak
Kembang Merak / Caesalpinia pulcherrima

Familia : Caesalpniaceae (leguminosae).
Nama Daerah 
Sumatra : bunga kacang, bunga merak, bunga china, jingok.

Jawa : kembang patra kombala (Sunda), merak-merakan, merak ngigel, merakan, patra menggala, kembang abang (Jawa), mar kegel,merakkagel,merak ngegel, parak kagel (Madura).

Sulawesi : bunga kacang (Manado).

Nama Asing
Siak tiek hua (T), bulaklak nang paraiso, caballero (F),barbados pride, poin cillade, paradise flower, peacock flower, small gold mohar (I), caballero, flor de San Francisco (S), gelenggang besar (M).

Tumbuhan ini merupakan perdu tegak, tinggi 2-4 m, banyak bercabang dengan ranting kadang berduri tempel. Kayunya berwarna putih, padat, dan liat.daunnya berupa daun majemuk menyirip genap, ganda dua dengan 4-12 pasang anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang,ujungnya bulat, pangkal menyempit, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau, permukaan hijau kebiruan, panjang 1-3,5 cm sedangkan lebar 0,5-1,5 cm. Pada malam hari daun akan menguncup. Memiliki bunga majemuk yang tersusun dalam tandan yang panjangnya 15-50 cm, warnanya merah atau kuning. Buahnya buah polong, pipih, panjang 6-12 cm, lebar 1,5 cm,berisi 1-8 buah biji yang dapat dimakan. Buah yang sudah tua warnanya hitam.

Kandungan kimia, bunga mengandung tanin, asam gallat,asam benzoat, resin, dan zat merah. Daun mengandung alkaloid, saponin, tanin, glucosida, dan calsium oksalat. Kulit mengandung plumbagin, lumbagol, zat samak, alkaloid, saponin, tanin, calsium, dan oksalat. Sifat kimiawi dan efek farmakologis, bunga : manis, tawar, netral, berkhasiat melancarkan sirkulasi darah dan haid, abortivum, peluruh haid. Kulit kayu : kelat,berkhasiat sebagai peluruh haid. Dan bagian yang dipakai adalah bunga, daun, kulit,dan akar.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Luar
  • Kejang panas pada anak : 5 kuntum bunga, 20 gram daun, 3 jari akar, dan 3 jari kulit batang dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan air garam secukupnya. Dipakai untuk menggosok leher, punggung, dan kaki anak.
  • Sariawan : daun kembang merak secukupnya direbus hingga mendidih, lalu disaring, airnya dipakai untuk kumur-kumur.
  • Perut kembung : daun kembang merak, alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), dan bawang putih (Allium sativum L.) secukupnya, ditumbuk halus sampai menjadi bubur lalu dibalurkan pada perut yang kembung.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Dalam
  • Panas : bunga kembang merak secukupnya direbus lalu airnya diminum setelah disaring.
  • Radang hati : daun kembang merak secukupnya dan 30 gram daun serut/mirten (Streblus asper Lour) direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  • Diare akut : kulit batang tumbuhan kembang merak ditumbuk hinga halus, diseduh dengan 100 cc air, lalu diminum hangat-hangat.

Keterangan
  • Wanita hamil dilarang meminum obat ini.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

Khasiat Tanaman Kembang Mas

Kembang Mas
Kembang Mas / Asclepias curassavica
Familia : Asclepiadacae.
Sinonim  : Asclepias syriaca Blanco.
Nama Daerah
Jawa : kapas cinde (Sunda) , mas sekar (Jawa).
Nama Asing
Ma li chin (T), bunga mas (Malaysia).

Habitus semak, tegak, menahun, pangkalnya sering berkayu, tinggi 0,7-1,5 m. Batang bulat berambur halus yang jarang. Daun bertangkai, helaian dau bentuk lanset memanjang, runcing, panjang 6-15 cm, lebar 1-3 cm. Karangan bunga majemuk, berbentuk paying, berbunga 7-15, tangkai bunga berambut halus. Taju kelopak sempit, runcing. Mahkota bunga hampir dekat dengan pangkal berbagi, taju memanjang, runcing. Daun mahkota tambahan 5, berwarna oranye. Buah bentuk bumbung, bulat telur memanjang, pipih, pada ujung dengan umbai panjang dari rambut putih serupa sutra.

Kandungan kimia, calotropin, calotropagenin, corotoxigenin , corotolaucigenin, aslepocigenin, clepogenin, ascurogenin, curassavogenin, dan uzarigenin. Sifat kimiawi dan efek farmakologis, rasanya pahit, dingin, beracun. Berkhasiat sebagai antiradang, menghilangkan sakit, menghentikan pendarahan, meningkatkan sirkulasi, dan sebagai tonik untuk hati. Dan bagian yang dipakai adalah seluruh herba.

Kegunaan dan Resep Pemakain Luar
  • Radang payudara, borok borok, radang kulit bernanah : herba kembang mas direbus dengan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk mencuci bagian yang luka.
  • Radang payudara, bisul : herba kembang mas dikeringkan dan digiling halus, tambahkan lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya secukupnya, diaduk rata lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Eksim : getah dari batang kembang mas dioleskan pada kulit yang terkena eksim.
  • Luka luar : bunga dan daun kembang mas dikeringkan dan digiling halus, tambahkan kaktus gepeng (Opuntia dilenii [ker-Gawl] Haw.) yang telah dikupas, diaduk lalu ditempelkan pada luka.

Kegunaan dan Resep Pemakain Dalam :
  • Pembengkakkan limfa : 15 gram akar digongseng sampai kuning, tambahkan 100 gram daging ayam dan air secukupnya lalu ditim. Setelah matang ayamnya dimakan dan airnya diminum. Bila air seni seperti air tajin (air pencucian beras), pemakaian obat ini dihentikan selama 3 hari lalu dilanjutkan kembali.
  • Nyeri haid : 10 gram herba kembang mas dikeringkan dan 10 butir merica (Piper nigrum L.), direbus dengan 600 cc air (dengan api kecil) hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.

Keterangan
  • Hati-hati dalam pemakaiannya karena tumbuhan, kembang mas beracun, terutama getahnya.
  • Akarnya tidak dianjurkan bagi orang yang lemah.
  • Tanda-tanda keracunan : pusing, sakit kepala, muntah, diare, sakit perut, mengigau, muka pucat, kedinginan yang luar biasa, denyut nadi tidak teratur.
  • Tindakan yang harus diambil adalah : si penderita dibuat muntah dengan makan putih telur.