Khasiat Tanaman Bakung Putih

Bakung Putih
Bakung Putih / Crinum asiaticum L.
Familia : Amaryllidaceae.
Sinonim : Crinum rhunpii Meer. = Crinum sinicum Roxb
Nama Indonesia
Sumatra : Bakung (Melayu), bawang hutan, bawang tembaga, kajang-kajang (Palembang), bahong (Batak), semur (Bangka), bakueng (Minang-kabau).
Nama Asing
When cu lan (Tionghoa), Lelie (Belanda), Crinum lily, seashore crinum (Inggris), Plub-plueng (Thailand), Krinum bakung (Malaysia)


Pengembangbiakan dapat dilakukan dengan umbi atau bijinya. Herba tahunan dengan tinggi 0,5-1,3 m, mempunyai umbi lapis yang besar dengan diameter 5-10 cm. Pada ujung umbi ada batang semu dengan tunas samping yang tingginya 9-75 cm. Daun duduk, berbentuk pita atau lanset, panjang 3-120 cm, lebar 3-18 cm, urat-urat daun sejajar tampak jelas. Bunga tersusun dalam bentuk payung, terdiri atas 10 - 40 bunga yang berwarna putih dan bebentuk corong. Buahnya berupa buah kotak yang mempunyai kulit tipis, bentuknya bulat telur terbalik, merekah menjadi dua rongga bila masak, berbiji 1-5. Bijinya besar-besar, bentuknya bundar gepeng dan kulit bijinya berlapis lendir.

Kandungan kimia, umbinya mengandung alkaloid berupa likorin, krinin dan asetilkorin, ibulin, dan methylanthanilate. Sifat kimiawi dan efek farmakologis, rasanya pedas, tajam, dingin, dan agak beracun. Berkhasiat sebagai perangsang muntah, penetral racun, peluruh keringat, obat cacing, merangsang masaknya bisul, menghilangkan pembengkakkan, dan menghilangkan rasa sakit. Dan bagian yang dipakai adalah umbi lapis, daun, akar, atau seluruh herba. Dan pemakaiannya bisa tanaman segar atau kering.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Luar
  • Sakit Gigi : Cara ke-1, akar bakung secukupnya dicuci dan digiling lalu ditempelkan pada tempat yang sakit. Dan cara ke-2, akar bakung dicuci lalu direbus dengan air hingga mendidih, setelah dingin atau hangat digunakan untuk kumur-kumur lalu dibuang.
  • Kaki dan Tangan Bengkak, Luka terpukul, rematik : daun bakung dioles dengan minyak kelapa (Cocos nucifera L.), dilayukan di atas api, lalu ditempelkan atau dililitkan pada bagian tubuh yang sakit.
  • Pembengkakkan Kelenjar Limfa pada selangkangan dan ketiak : daun bakung secukupnya dua siung bawang merah (Allium cepa L.) dan gula putih secukupnya digiling lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit.
  • Rematik Sendi :  daun bakung  dipanaskan di atas api kecil hingga layu kemudian diolesi dengan minyak wijen lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit.
  • Sakit Pinggang : daun bakung dan 10 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc), dihaluskan lalu dibalurkan pada pinggang.
  • Keseleo : Cara ke-1, daun bakung dihangatkan di atas api kecil hingga layu lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit. Cara ke-2, daun bakung segar atau kering digiling hingga hancur, tambahkan arak putih dan tepung terigu yang telah digonseng secukupnya lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit. Dan cara ke-3, Umbi bakung secukupnya digiling halus, tambahakan arak putih secukupnya, lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit.
  • Borok dan Bisul : Cara ke-1, Umbi bakung segar dicuci dan diiris kecil-kecil, dipanasi sebentar kemudian ditempelkan pada kulit yang borok lalu dibalut. Cara ke-2, daun bakung secukupnya dicuci bersih lalu dijus, cairannya dioleskan pada tempat yang sakit. Cara ke-3, daun dan tangkai bunga bakung segar dicuci dan dihaluskan, tambahkan sedikit madu, lalu ditempelkan pada bisul, radang kulit bernanah, atau bengkak.
  • Patek : Buah dan biji bakung dicuci bersih lalu dihaluskan, dicampur dengan tepung bedak beras dingin secukupnya, kemudian dibalurkan pada kulit yang sakit.
  • Luka,  luka karena benda beracun : Umbi bakung segar dicuci bersih lalu dihaluskan, lalu ditempelkan luka.
  • Mengatasi Buang Air tertahan/tidak lancar : daun bakung diolesi dengan minyak kelapa secukupnya lalu ditempelkan pada daerah kandung kencing.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Dalam
  • Luka akibat benda beracun atau gigit ular, perangsang muntah : 5-10 gram umbi bakung dicuci bersih lalu dihaluskan/dijus, disaring lalu airnya diminum dan ampasnya diletakkan pada tempat yang luka  kemudaian dibalut. Setelah memakai resep ini akan muntah sehingga membantu keluarnya racun.

Keterangan

  • Tumbuhan Bakung beracun, terutama umbinya, gunakan secara hati-hati
  • Tanda-tanda keracunan yaitu sakit perut, diikuti dengan diare yang hebat, denyut nadi cepat, pernapasan tidak teratur, dan panas tinggi
  • Pengobatannya : lambung cepat dipompa agar isinya keluar (dibuat muntah) kemudian minum teh kental atau boleh juga 40 cc cuka beras putih dan 30 cc jus jahe segar ditambah air secukupnya, dikumur-kumur dan jangan ditelan.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.

Khasiat Tanaman Anggrek Tanah

Anggrek Tanah/Bletilla Striata (Thunb.) Reichb.f.
Anggrek Tanah / Bletilla Striata (Thunb.) Reichb.f.

Familia            : Orchidaceae
Nama Daerah  : Anggrek Tanah
Nama Asing    : Pai cik, tze lan (Tionghoa),
                         Bletilla (Inggris)

Anggrek Tanah/Bletilla Striata (Thunb.) Reichb.f. merupakan tanaman yang termasuk anggrek tanah, tinggi 15-50 cm. Umbi semu membulat dengan garis-garis yang berpusat pada satu titik. Daun berwarna hijau berjumlah 4 atau 5, berkerut dan bentuknya lanset memanjang dengan pangkal serupa pelepah dan ujungnya runcing, panjang 8-29 cm dan lebarnya 1,5-4 cm. Bunga berwarna merah muda keunguan, tandan bunga bertangkai sangat panjang yaitu 15-20 cm dengan bunga 3-8 bunga. Daun kelopak hampir sama panjangnya dengan mahkota, tetapi sedikit sempit. Bibir berwarna merah muda dengan garis-garis yang berwarna ungu.

Kandungan kimia umbi mengandung pati, bletilla-glucomannan (D-mannose ; D-glucose = 3 : 1). Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis : rasa pahit, manis, dan kelat, agak sejuk. Berkhasiat sebagai pengelat, menghentikan pendarahan, anti-swelling, meningkatkan regenerasi jaringan. Dan bagian yang dipakai adalah umbi yang dikeringkan dan dijadikan bubuk.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Luar
  • Bisul, herpes : 10 gram bubuk umbi anggrek tanah, 10 gram bubuk sambiloto (Andrographis paniculata Nees), dan air secukupnya diaduk sampai rata lalu dioleskan pada bagian kulit yang sakit. Lakukan secara teratur.
  • Radang Payudara : Bubuk umbi anggrek tanah dan putih telur masing-masing secukupnya, dioleskan pada payudara. lakukan secara teratur.
  • Mata ikan : Bubuk umbi anggrek tanah secukupnya dan cuka beras putih secukupnya diaduk rata lalu dioleskan pada mata ikan.
  • Terkilir : Bubuk umbi anggrek tanah secukupnya dan arak putih secukupnya diaduk sampai rata kemudian dioleskan pada bagian terkilir/keseleo.

Kegunaan dan Resep Pemakaian Dalam
  • Bronkhitis disertai batuk darah : 3-6 gram bubuk umbi anggrek tanah diseduh dengan air mendidih secukupnya kemudian diminum selagi hangat.
  • TBC paru : 30-60 gram pahap/umbi bunga lili (Lilium sp.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, tambahkan 9 gram bubuk umbi anggrek tanah kemudian diminum.
  • Batuk : 10 gram pahap/umbi bunga lili (Lilium sp.) dan 10 gram kulit jeruk Mandarin kering (Citrus nobilis Lour), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu masukan 9 gram bubuk umbi anggrek tanah, kemudian diminum selagi hangat.
  • Batuk rejan pada anak : Bubuk umbi anggrek tanah (sesuai dosis berdasarkan berat badan) diseduh dengan air mendidih secukupnya lalu diminum selagi hangat. Cara ke-1, untuk usia anak kurang dari 1 tahun untuk berat badan per kg gunakan 0,15 gram bubuk umbi anggrek tanah (contoh berat badan 3 kg. bubuk umbi yang digunakan adalah 0,15 x 3 = 0,45 gram), Cara ke-2, untuk usia anak lebih dari 1 tahun untuk berat badan per kg gunakan 0,20 gram bubuk umbi anggrek tanah (contoh berat badan 9 kg ; bubuk umbi yang digunakan adalah 0,20 x 9 = 1,80 gram)
  • Abses paru-paru, cara ke-1, 100 gram jali (Coix lachryma -jobi Bl.) direbus sampai lembut lalu masukkan 9 gram bubuk umbi anggrek tanah, kemudian dimakan. Cara ke-2, 10 gram bubuk umbi anggrek tanah dan 1 butir telur ayam dikukus bersamaan sampai matang kemudian dimakan
  • Pendarahan lambung : 3-9 gram bubuk umbi anggrek tanah diseduh dengan air mendidih secukupnya lalu diminum selagi hangat.
  • Sinusitis, ingus berbau tak sedap : 9 gram bubuk umbi anggrek tanah dan 10 gram bubuk sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) diseduh dengan air mendidih secukupnya kemudian diminum selagi hangat.

Keterangan
  • Umbi anggrek tanah disebut juga pai cik, umbi bunga lili disebut pahap, dapat dibeli di toko obat Tionghoa.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasi ke dokter.

    Macam-macam Tanaman Obat Herbal

    Macam-macam tanaman Obat :
    1. Anggrek Tanah/Bletilla striata Thunb. (Latin)
    2. Bakung Putih/Crinum asiaticum L. (Latin)
    3. Begonia/Begonia sp (Latin)
    4. Bugenfil/Bougenvillea glabra Choicy. (Latin)
    5. Bunga Kenop/Gomphrena globosa L (Latin)
    6. Bunga Matahari/Helianthus annuus L (Latin)
    7. Bunga Pagoda/Clerodendrum japonicum (Thunb) Sweet (Latin)
    8. Bunga Ros/Rosa Chinensis Jacq. (Latin)
    9. Bunga Tasbih/Canna indica L. (Latin)
    10. Bungur Kecil/Lagerstroemia indica L (Latin)
    11. Cempaka Kuning/Michelia Champaca L. (Latin)
    12. Cempaka Putih/Michelia alba DC. (Latin)
    13. Gandasuli/Hedychium coronarium Koen (Latin)
    14. Hidrangea/Hydrangea macrophylla Thunb. (Latin)
    15. Iris/Iris Tectorum Max (Latin)
    16. Jengger Ayam/Celosia cristata L (Latin)
    17. Kacapiring/Gardenia augusta merr (Latin)
    18. Kamboja/Plumeria acuminata Ait (Latin)
    19. Kembang Coklat/Zephyranthes candida Herb. (Latin)
    20. Kembang Kertas/Zinnia elegans Jacq. (Latin)
    21. Kembang Mas/Asclepias curassavicva L (Latin)
    22. Kembang Merak/Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw. (Latin)
    23. Kembang Pukul Empat/Mirabilis jalapa L (Latin)
    24. Kembang Sepatu/Hibiscus rosa-sinensis :L (Latin)
    25. Kembang Sepatu Sungsang/Hibiscus schizopetalus (Mast.) Hook.f. (Latin)
    26. Kembang Sungsang/Gloriosa superba L (Latin)
    27. Kemuning/Murraya paniculata (L.) Jacq. (Latin)
    28. Kenanga/Canangium odoratum (Lamk.) Hook & Thomas (Latin)
    29. Krisan/Chrysanthemum morifolium Ram. (Latin)
    30. Lili/Lilium formosanum Wall (Latin)
    31. Melati/Jasminum sambac (L.) (Latin)
    32. Mondokaki/Ervatamia divaricata (L.) Burk. (Latin)
    33. Nusa Indah Putih/Mussaenda pubescens Ait.f. (Latin)
    34. Oleander/Nerium indicum Mill (Latin)
    35. Pacar Air/Impatiens balsamina L (Latin)
    36. Pohon Merah/Euphorbhia pulcherrima Willd.et.Klotzsch (Latin)
    37. Salvia/Salvia splendens Ker-gawl (Latin)
    38. Sedap Malam/Polianthes tuberosa Linn. (Latin)
    39. Siantan/Ixora stricta Roxb. (Latin)
    40. Tahi Kotok/Tagetes erecta L. (Latin)
    41. Tapak Dara/Catharanthus roseus (L.) G. Don. (Latin)
    42. Tembelekan/Lantana camara L. (Latin)
    43. Teratai/Nelumbium nelumbo Druce. (Latin)
    44. Teratai Kerdil/Nymphaea tetragona Gerorgi.Cassia.Fistula L. (Latin)
    45. Trengguli/Cassia fistula L. (Latin)
    46. Tunjung/Nymphaea lotus L. (Latin)
    47. Waru Landak/Hibiscus mutabilis L. (Latin)
    48. Widuri/Colotropis gigantea Dryand. (Latin)
    49. Buah Alpuket
    50. Buah Apel
    51. Buah Asam Jawa
    52. Khasiat Tanaman Bawang Putih & Efek Samping
    53. Khasiat Bawang Merah








    Proses Pemanfaatan Tanaman Obat

    Tanaman bahan alami yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional, baik itu tanaman bunga, tanaman buah, ataupun tanaman sayuran. Obat tradisional telah dikenal sejak jaman dahulu telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional ini di wariskan secara turun temurun dari sejak nenek moyang kita dan merupakan warisan budaya bangsa Indonesia.
    Perkembangan pengobatan tradisional kedokteran Timur telah sejalan dengan perkembangan kedokteran Barat yang telah diakui dunia Internasional, dengan pengakuan badan kesehatan dunia (WHO). Pemanfaatan tumbuhan telah mencapai perkembangan pengobatan secara teoritis maupun praktis klinis.
    Dalam pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat ini, perlu tata cara pengkomposisian untuk mengatasi berbagai jenis penyakit secara efektif. Penulisan khasiat tanaman ini pun menguraikan formulasi tumbuhan berkhasiat obat yang merupakan sumber pengetahuan farmakologi kedokteran Timur. Komposisi membuat obat dari tumbuhan berbeda-beda, secara mendasar diperlukan persiapan dan formulasi takaran yang tepat agar pengkomposisiannya baik.

    Pengambilan Bahan dari Tanaman
    Dalam menggunakan tumbuhan berkhasiat obat, untuk menghasilkan pengobatan yang efektif, perlu memperhatikan beberapa hal :
    1. Daun; ketika tumbuhan mulai berbunga, daun bisa dimanfaatkan sebagai bahan obat.
    2. Buah; yang dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah buah yang telah masak.
    3. Bunga; sebaiknya bunga diambil sebelum mekar, atau sebaliknya setelah mekar secara sempurna.
    4. Umbi, rimpang, akar, dapat diambil untuk bahan obat ketika proses pertumbuhannya telah sempurna.
    Sterilisasi
    Bahan obat dari tumbuhan ini terlebih dahulu dibersihkan dengan air bersih berulang-ulang agar setiap kotoran yang menempel bisa hilang, juga untuk meminimalisasi efek toksin yang ada pada tumbuhan. Sterilisasi dilakukan melalui proses perebusan, sehingga bahan-bahan obat bebas dari bakteri.

    Persiapan dan Pengeringan Bahan 
    Dalam mempersiapkan dan mengeringkan tanaman obat, perlu memperhatikan beberapa hal berikut :
    1. Tanaman yang akan dipakai, setelah dibersihkan kemudian dipotong-potong, agar saat perebusan zat-zat yang terkandung di dalamnya akan mudah keluar dan meresap dalam rebusan.
    2. Proses pengeringan dengan cara dijemur, diangin-anginkan, atau dikeringkan dalam ruangan khusus.
    3. Ada beberapa jenis tanaman yang harus direndam beberapa hari sambil diganti airnya secara kontinyu, untuk mengurangi toksin yang terkandung dalam tumbuhan tersebut. Setelah itu dikeringkan dan siap digunakan.
    Formulasi, Preskripsi, dan Komposisi
    Untuk pengobatan ini tidak bisa hanya dengan menggunakan satu jenis tanaman, tapi dibutuhkan beberapa jenis tanaman yang satu sama lainnya harus saling menunjang dan mendukung untuk dapat menghasilkan pengobatan yang efektif. Komposisi preskripsi ini digunakan untuk mengkombinasi perbedaan pengaruh tumbuhan berkhasiat obat terhadap jenis-jenis penyakit.

    Ada beberapa jenis preskripsi yang dipergunakan dalam pengobatan dengan tumbuhan berkhasiat obat, yaitu sebagai berikut.
    1. Prekripsi berat, penting, digunakan jika daya kerja obat cepat dan banyak memiliki jenis serta memiliki dosis pemakaian yang tinggi. Selain itu, memiliki pula efek sedasi (obat penenang).
    2. Preskripsi ringan, dikomposisikan jika obat memiliki daya kerja yang cenderung lambat dan memiliki varietas yang sedikit serta memiliki dosis yang rendah pula.
    3. Preskripsi lunak, dikomposisikan jika obat memiliki daya kerja yang relatif sedang.
    4. Preskripsi kompleks, dikomposisikan atas perbedaan efek dan sebagian besar digunakan untuk penyakit yang komplikatif.
    5. Preskripsi gabungan, diformulakan untuk penggunaan preskripsi yang mengkombinasikan lebih dari satu preskripsi tumbuhan berkhasiat obat.
    Jenis Preskripsi
    1. Utama, yang diformulasikan sebagai tanaman obat yang pokok dalam pengobatan.
    2. Asisten, yang mendukung tanaman obat yang utama dalam mencapai efektivitas pengobatan.
    3. Ajudan, yang formulasinya sebagai pembantu yang mendukung kesempurnaan tanaman obat dalam mengatasi penyakit.
    4. Pesuruh, yang diformulasikan sebagai pelengkap dan penyeimbang dan tetap dalam satu jalur untuk dapat menyatukan formulasi preskripsi dalam mencapai efektivitas pengobatan.
    Penggunaan Air
    Air yang digunakan yang memenuhi kriteria air tawar bersih dan tidak mengandung zat kimia atau zat-zat yang lainnya. Dalam merebus obat tergantung pada penggunaan bahan tanaman yang digunakan, apakah dalam keadaan kering atau segar.

    Wadah Perebusan
    Wadah yang diperlukan untuk merebus tanaman adalah pot keramik, pot tanah, panci email/enamel. Jangan menggunakan panci yang terbuat dari besi, alumunium, atau kuningan, karena memiliki kandungan zat iron trichloride dan ferryanide yang menimbulkan endapan pada air rebusan tumbuhan obat dan menimbulkan racun.